Lompat ke konten
Home » Nissan Genjot Penggunaan Komponen Homogen

Nissan Genjot Penggunaan Komponen Homogen

Nissan Motor Company berniat menggenjot penggunaan komponen homogen pada seluruh kendaraannya di masa mendatang. Tujuannya, supaya perusahaan bisa berhemat minimal 30 persen dari ongkos produksi dan meningkatkan efisiensi dalam memproduksi mobil, khususnya model global.

Dijelaskan, dalam strategi rekayasa konsep Nissan yang baru bernama Common Module Family (CMF), akan menggunakan komponen sama pada seluruh model yang dikembangkan, sampai 80 persen. Produk perdana dalam rekayasa CMF baru mulai diproduksi tahun depan.

Sebelumnya, Nissan dikenal sebagai merek terbesar kedua di Jepang yang punya rentang produk sangat beragam di pasar. Mulai dari city car sampai truk “heavy duty”. Situasi ini sempat membuat Nissan berfikir sulit menggunakan komponen yang sama untuk model yang berbeda, karena wajib disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kendaraan.

Tapi, dalam strategi baru ini, pengembangan Nissan akan terbagi dalam empat bagian utama, yakni kompartemen mesin, ruang kemudi, bodi depan bagian bawah dan bodi belakang bagian bawah. Setiap model yang diciptakan disesuaikan untuk jenisnya, bobot sehingga bisa dibagi dalam berbagai platform kendaraan.

Hideyuki Sakamoto, Corporate Vice President Nissan mengatakan, strategi ini mampu meningkatkan jumlah penggunaan komponen homogen sampai 1,6 juta unit dari sebelumnya cuma 50.000-200.000 unit per tahun saja. Ke depan, Nissan berambisi bisa menyamai prestasi Volkswagen yang mulai memperkenalkan unifikasi dalam industri otomotif global dan berhasil.

Rencana ini juga bakal diaplikasi pada aliansi Nissan dengan Renault, meski belum jelas seperti apa implementasinya di lapangan. “(Ini adalah) tentang bagaimana bisa mendapat efisiensi lebih baik dan investasi lebih kompetitif, tapi di saat bersamaan tetap mempertahankan karakteristik masing-masing produk sehingga konsumen tak bingung,” komentar Carlos Ghosn, Bos Nissan-Renault.

Nissan bakal punya keuntungan lebih besar dan bandrol harga porduk lebih kompetitfin nantinya. Tapi, strategi ini bukan tanpa risiko. Satu hal yang paling menghawatirkan adalah pengalaman kampanye perbaikan massal (recall) terhadap jutaan kendaraan yang dialami Toyota di AS. Ini terjadi karena jutaan kendaraan itu menggunakan komponen yang sama. Jadi pemilihan, wajib sangat hati-hati nantinya.