CEO baru Nissan Motor Co, Hiroto Saikawa, menyampaikan bahwa pada waktu kepemimpinannya perusahaan akan fokus pada dua hal. Pertama, memicu penjualan kendaraan listrik untuk Nissan, dan kedua, membuat anak perusahaannya, Mitsubishi, memiliki peran lebih besar di pasar Amerika Serikat (AS).
Untuk yang pertama, performa kendaraan listrik andalan Nissan selama ini, Leaf, tidak terlalu baik. Padahal mereka sudah berinvestasi cukup masif di AS, Eropa, serta Asia. Untuk itu, mereka berencana menghadirkan Leaf baru, pada akhir tahun ini.
Lebih jauh, ia berambisi sebelum 2020, Nissan harus bisa membuat kendaraan listrik dengan jarak tempuh sekira 480 km dalam satu kali isi ulang baterai. Menurutnya ini dapat membuat kendaraan Nissan sangat kompetitif.
“Cukup baik, itu (480 km) ialah jarak yang bisa digunakan. Saya percaya teknologi kami akan membawa kami ke sana,” ucapnya.
Sementara untuk Mitsubishi, Saikawa menyampaikan bahwa masih sangat terbuka peluang untuk memperbesar pangsa pasarnya di AS. Tahun lalu Mitsubishi cuma bisa menjual 96.267 unit mobil saja, atau setara dengan 0,5 persen pangsa pasar.
“Keinginan pertama saya ialah bahwa mereka (Mitsubishi) harus mulai tumbuh, cepat, dan juga mereka harus mencapai kembali performa di AS secepat mungkin,” tambahnya.
Untuk dapat sampai ke sana, Mitsubishi akan mendapat bantuan dari Nissan, misalnya soal berbagi platform maupun teknologi. Dealer Nissan juga bisa ikut serta membantu menjualkan mobil Mitsubishi.