Membersihkan mesin tidak semudah mencuci bodi yang hanya disemprot lalu dikeringkan menggunakan plas chamois (kain pengering).
Bisa-bisa mesin brebet bahkan tidak mau di-starter karena air masuk ke pengapian atau sambungan kelistrikan. Ternyata ada cara praktis yang bisa membuat tampilan menjadi kinclong tanpa menyebabkan gangguan di mesin. Berikut tips singkat dari bengkel cuci dan poles Dinar Sutan Batawi (DSB) di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, sediakan alat penunjang, seperti kain pengering, ember, 2 helai kain bersih, sabun colek, sikat gigi bekas, dan spray pembersih mesin, yang bisa didapat pada toko aksesori dan perawatan mobil.
Pastikan mesin dalam kondisi dingin agar tidak mencederai tangan. Basahi kain dan peras jangan sampai kering. Usap semua permukaan yang berdebu sesuai jangkauan tangan.
Untuk bagian yang terkena rembesan oli dapat dibersihkan terlebih dahulu menggunakan sikat yang diberi sabun. Bilas dengan kain basah hingga bersih dari sabun.
Kedua langkah tersebut tidak perlu dilakukan untuk mobil produksi Eropa. “Khusus mobil Eropa, kita tidak menggunakan air untuk langkah awal karena pabrikan tidak membenarkan mencuci mesin menggunakan air,” ujar Handoyo, supervisor bengkel DSB. Efeknya, biasanya timbul flek cenderung buram yang sulit dihilangkan.
Setelah itu semprotkan spray pembersih mesin pada semua bagian, baik yang berbahan karet, besi, maupun aluminium. Jangan ragu untuk menyemprot sisi dekat bodi karena obat tersebut tidak merusak cat. “Jika ada semprotan yang mengenai bodi, cukup usap dengan lap kering,” jelas Handoyo.
Setelah itu diamkan bekas semprotan hingga kering. Bisa juga diusap menggunakan lap bersih untuk mempercepat proses pengeringan. Tidak perlu mengusap berkali-kali agar obatnya tidak hilang. Obat tersebut bisa bertahan selama 10 hari dan jika berdebu atau kena cipratan air dari bawah cukup dilap kering saja.
Untuk kondisi yang tidak terlalu berat (kotor sekali), proses ini hanya memakan waktu 25 menit saja. Praktis bukan?